REPUTASI dapat menciptakan dampak positif dan negatif dalam instansi sekolah. Biasanya reputasi yang menciptakan keberhasilan dilihat dari kegiatan dan pencapaian positif sekolah. Oleh karena itu, menciptakan citra dan reputasi yang baik diperlukan keselarasan sudut pandang positif tentang instansi sekolah, baik guru, murid, siswa, maupun staf di sekolah.
Hal tersebut selaras dengan upaya yang dilakukan guru SMA Al Islam 1 Surakarta dengan mengadakan kegiatan penguatan kapasitas SDM bertajuk Urgensi Manajemen Reputasi Bagi Sekolah. “Pelatihan ini kami rasa penting dilakukan supaya tercipta pemahaman reputasi positif bagi SMA Al-Islam 1 Surakarta yang dapat diimplementasikan ke depan,” ungkap Kepala Sekolah SMA Al-Islam 1 Surakarta Umi Faizah dalam keterangannya pada Rabu (5/7/2023).
Kegiatan itu diisi oleh praktisi komunikasi manajemen isu sekaligus CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, Firsan Nova. Dalam pemaparannya, Firsan mengatakan bahwa pengelolaan reputasi, baik internal maupun eksternal, penting dalam instansi sekolah.
Firsan mengungkapkan dalam menjaga reputasi perlu moral. “Apabila suatu hal negatif terjadi pada instansi sekolah, tugas kita sebagai internal ialah menjaga reputasi. Perlu ditanamkan pula moral menjaga citra positif supaya tidak muncul isu baru yang dapat merugikan instansi sekolah.”Dalam menciptakan reputasi yang baik, Firsan mengatakan perlu tabungan narasi positif. Salah satunya ialah mengomunikasikan dan mengemas informasi baik tentang instansi sekolah ke publik. “Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengomunikasikan informasi positif tentang sekolah anda. SMA Al-Islam 1 Surakarta memiliki beragam kegiatan positif, tinggal dikemas dan komunikasikan dengan baik,” ungkap Firsan. Sekolah dapat memberdayakan SDM yang ada untuk bersama-sama menyebarkan informasi positif yang ada, seperti mengajak siswa menggunakan hastag sekolah pada setiap kegiatan.
Untuk menciptakan citra dan reputasi yang baik di instansi sekolah dibutuhkan rekomendasi positif, baik dari internal maupun eksternal. “Era saat ini, rekomendasi menjadi hal terpenting untuk menciptakan reputasi yang baik. Rekomendasi tersebut akan lebih tepat sasaran dengan membangun cerita atau tell the story. Berdasarkan beberapa prediksi praktisi PR di Indonesia, story telling menjadi hal paling diminati publik saat ini,” jelasnya.Tak hanya itu, dalam mengelola reputasi yang baik tidak hanya kreativitas dan komunikasi yang penting, tetapi juga kolaborasi. Instansi sekolah juga perlu memperluas dan menjaga relasi dengan menciptakan kolaborasi yang positif. “Saat ini kita berada di era kolaborasi yang memperbanyak konektivitas untuk meminimalisasi instansi sekolah apabila mengalami krisis ke depan,” tutup Firsan. (Z-2)